Anak Tantrum, Begini Cara Menghadapinya – Anak adalah anugerah yang diberikan Tuhan bagi orantua, setiap masalah anak merupakan persoalan bagi orangtua. Termasuk masalah tantrum atau emosi marah pada anak. Terkadang orangtua mengalami kesulitan ketika menghadapi anak yang sedang mereka, sebab emosi yang di sampaikan anak berbeda dengan orang dewasa, ketika emosi meluap anak-anak akan menjerit, mengamuk sampai memukul, menggigit, menendang, mencubit, berontak, bahkan ada yang sampai melempar badan ke lantai. Dan tentunya itu membuat orangtua panik dan kebingungan, tak banyak juga orangtua justru ikut marah-marah. Perlu di ketahui bahwa cara menghadapi anak yang tantrum bukan dengan marah lagi, seharusnya orangtua bisa mengidentifikasi terlebih dahulu penyebab dari anaknya tantrum.
Ada beberapa faktor kenapa anak mengalami tantrum seperti tidak terpenuhinya kenginan anak mendapatkan sesuatu, terhalangnya kenginan anak, ketidakmampuan anak mengungkapkan diri, pola asuh orangtua, anak merasa lapar, lelah atau anak sedang dalam keadaan sakit serta anak sedang mengalami stres. Oleh karena itu perlu di tegaskan lagi, hal paling utama yang harus dilakukan orangtua ketika menghadapi anak yang sedang tantrum adalah dengan mencari tahu dulu penyebab anak mengalami hal tersebut. Baru lah kita akan mudah melakukan strategi untuk menenangkan anak yang tantrum.
Tantrum adalah luapan emosi tidak terkontrol yang terjadi pada anak. Menurut istilah psikologi Temper tantrum diartikan sebagai perilaku marah yang terjadi pada anak-anak, biasanya terjadi pada anak usia pra sekolah. Tantrum adalah sifat alamiah, terutama pada anak yang belum biasa mengucapkan atau mengungkapkan kata-kata atas ketidaknyamanan yang sedang dialami oleh sang anak. Namun ketika anak mengalami tantrum orangtua tetap harus waspada, oleh karena itu berikut ini adalah cara menghadapi anak yang sedang tantrum.
Selama anak tidak menyakiti dirinya sendiri atau orang lain, sebagai orangtua hanya perlu membiarkannya. Cukup berdiri atau duduk di samping anak dan jangan pernah mengalihkan pandangan dari anak selama emosinya belum stabil.
Membawa anak ke tempat aman tanpa ada orang lain atau barang berbahaya yang dapat dirusak tanpa memaksa anak untuk berhenti menangis atau marah, biarkan emosinya tetap keluar asalkan berada di tempat aman.
Perilaku seperti itu tentunya membuat orangtua merasa sedih dan khawatir, anak seringkali mencakar dirinya sendiri, memukul ke tembok, bahkan melempar diri ke lantai. Memeluk anak dengan erat berguna supaya tangan anak tidak terjaga dan tidak lagi melukai dirinya sendiri.
Jika anak tantrum karena tidak mendapat apa yang diinginkannya, sebagai orangtua jangan mudah luluh dan merasa kasihan apalagi setelah melihat anak menangis selama satu jam. Hal itu justru melukai sang anak nantinya dan akan menjadi kebiasaan anak kalau ingin mendapatkan sesuatu anak harus menangis dulu atau berontak dulu. Hal yang perlu di lakukan adalah membuat kesepakatan atau perjanjian dengan anak. Contohnya ketika akan pergi ke mal, buatlah kesepakatan seperti “Nanti di mal kakak jangan membeli mobil-mobilan, karena di rumah mobil-mobilan kakak sudah banyak. Kakak bisa membeli barang lain, selain itu.” Kalimat itu bisa terus di ulang sebelum berangkat ke mal, sampai anak paham dan mengerti.
Untuk masalah tantrum yang lebih serius atau sulit diatasi, konsultasi dengan seorang profesional seperti seorang psikolog anak mungkin diperlukan. LPT tDelta adalah tempat yang dapat memberikan bantuan dan konsultasi dalam mengatasi anak tantrum. Anda dapat menghubungi Kak Sifa di nomor (089665529596) untuk informasi lebih lanjut dan penjadwalan temu dengan psikolog.
Dengan pendekatan yang penuh perhatian dan pemahaman, serta sumber daya yang tepat, banyak anak dapat belajar mengatasi emosi mereka dan berkembang menjadi individu yang lebih tenang dan terampil dalam mengatasi konflik. Menghadapi tantrum pada anak adalah bagian penting dalam proses pembelajaran dan pertumbuhan mereka.
Referensi:
Ismyama, Dian. Anti Stres Hadapi Tantrum Pada Anak. Yogyakarta: Penerbit Noktah. Tahun 2021.
Putri, Astuti. Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Perilaku Tantrum pada Anak TK Bunda Dharmasraya. Jurnal Inovasi Penelitian. Vol.1 No.10. Tahun 2021. Hal 2041 – 2048