Selasa, 10 Des 2024
Home
Search
Menu
Share
More
ayesha pada Psikologi
30 Des 2023 14:02 - 3 menit reading

Dampak broken home saat dewasa

Dampak broken home saat dewasa
Dampak broken home saat dewasa – LPT DELTA

Dampak broken home saat dewasa – Cerai seringkali dianggap sebagai penyelesaian akhir terhadap masalah pernikahan, namun ternyata dapat menimbulkan lebih banyak kesulitan, terutama bagi anak-anak. Jika pernikahan penuh pertengkaran, ketidakbahagiaan, atau masalah lain, pemikiran untuk segera mengakhiri dengan perceraian sering muncul.

Meskipun cerai dianggap sebagai solusi terbaik bagi banyak pasangan yang menikah, dampaknya pada anak-anak, terutama ketika mereka sudah dewasa, ternyata lebih menakutkan daripada yang kita bayangkan. Apa saja pengaruh dari broken home saat usia dewasa?

  1. Pribadi yang Tertutup: Anak-anak yang mengalami perceraian orang tua seringkali menjadi pribadi yang lebih tertutup. Mereka enggan berbicara tentang masalah pribadi mereka karena merasa hal itu memalukan. Hal ini dapat membuat mereka lebih pendiam dan enggan melibatkan orang lain, yang pada akhirnya memperumit masalah keluarga mereka.
  2. Pemalu: Setelah orang tua bercerai, anak dapat mengalami perubahan drastis dalam hidup mereka. Mereka mungkin menyalahkan diri sendiri atas perceraian orang tua. Hal ini dapat membuat mereka merasa malu dan cenderung membandingkan keluarga mereka dengan keluarga orang lain yang dianggap lebih baik.
  3. Takut Menikah: Melihat kegagalan pernikahan orang tua dapat menimbulkan trauma terhadap komitmen. Saat dewasa, anak-anak yang mengalami perceraian orang tua cenderung takut untuk menikah dan membangun keluarga sendiri.
  4. Tidak Percaya pada Cinta Sejati: Melihat orang tua yang telah hidup bersama lama dan akhirnya bercerai dapat membuat anak kehilangan kepercayaan pada eksistensi cinta sejati. Mereka mungkin sulit mempercayai bahwa hubungan yang langgeng dan penuh cinta sejati benar-benar ada.
  5. Tidak Memiliki Tujuan Hidup: Anak yang menjadi korban broken home mungkin kesulitan menemukan tujuan hidup mereka. Kenangan akan kegagalan orang tua terus membayangi, dan mereka mungkin merasa kehilangan arah dalam hidup mereka.
  6. Selalu Mencari Perhatian Orang Lain: Kekurangan perhatian dan kasih sayang dari orang tua yang bercerai membuat anak cenderung mencari perhatian dan kasih sayang dari orang lain di luar keluarga mereka.
  7. Tidak Percaya pada Pasangan/Lawan Jenis: Melihat masalah yang terus-menerus terjadi pada orang tua membuat anak ragu terhadap pasangan/lawan jenis. Mereka mungkin menggeneralisasi bahwa semua orang dari jenis kelamin tertentu seperti orang tua mereka, sehingga sulit untuk mempercayai dan membuka hati pada hubungan yang sehat.
  8. Kecenderungan Seksual Terhadap Sesama Jenis: Dampak yang paling mengejutkan dari perceraian adalah kemungkinan pengalaman seksual yang melibatkan sesama jenis pada anak yang sudah dewasa. Ini dapat terjadi karena anak merasa takut dan tidak percaya pada lawan jenisnya, sehingga mencari kenyamanan dalam hubungan dengan sesama jenis yang mereka pahami.

Dengan pemahaman yang mendalam tentang dampak broken home pada usia dewasa, penting bagi orang tua untuk memahami tanggung jawab mereka terhadap anak-anak dan mencari solusi yang dapat mengurangi beban emosional yang ditanggung oleh anak-anak selama perceraian.