YOGYAKARTA, Selasa (13/6/23) – Kantor Badan Pemberdayaan Rehabilitasi dan Perlindungan Sosial Remaja (BPRSR) Dinas Sosial Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar kegiatan Penguatan Pengasuhan Orang Tua ABH dan ABS di BPRSR. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat pola pengasuhan orang tua guna meningkatkan kualitas hubungan dengan anak-anak mereka yang telah mengalami masalah hukum dan sosial.
Dalam acara yang berlangsung di Kantor BPRSR DIY, hadir Bapak Bakir, pimpinan BPRSR, yang memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif pembinaan ini. Beliau menyadari pentingnya peran orang tua dalam memberikan pemahaman, cinta, dan dukungan bagi anak-anak mereka yang terlibat dalam persoalan hukum atau masalah sosial. Bapak Bakir berharap dengan adanya kegiatan pembinaan ini, orang tua dapat memiliki wawasan yang lebih baik dalam menghadapi permasalahan yang dihadapi oleh anak-anak mereka.
Dalam sesi pembinaan kali ini, psikolog terkemuka, Nursasi Dian Mumpuni, memberikan materi tentang cara meningkatkan jalinan komunikasi yang baik antara orang tua dan anak. Dian Mumpuni menekankan bahwa komunikasi yang efektif merupakan kunci dalam mendukung proses pemulihan dan perubahan perilaku pada anak-anak ABH dan ABS.
“Dalam kondisi seperti ini, orang tua memegang peran sentral dalam proses rehabilitasi dan perubahan perilaku anak-anaknya. Komunikasi yang baik akan membantu memperkuat hubungan orang tua-anak sehingga anak merasa didukung dan diberdayakan untuk berubah menjadi lebih baik,” ungkap Dian Mumpuni.
Kegiatan pembinaan ini merupakan bagian dari program rutin yang diadakan dua kali dalam setahun. Hal ini dilakukan untuk memberikan dukungan dan pendampingan bagi orang tua yang memiliki anak ABH dan ABS agar dapat memberikan pengasuhan yang baik dan berdaya guna bagi anak-anak mereka.
Salah satu peserta, Ibu Tya, mengungkapkan kebahagiaannya atas acara pembinaan ini. Ibu Tya merasa mendapatkan wawasan baru tentang bagaimana mendekati anaknya yang tengah berhadapan dengan hukum. “Saya berterima kasih atas acara ini. Saya merasa lebih siap untuk mendukung anak saya dan memahami perasaannya,” ujarnya.
Bapak Bakir berharap dengan adanya kegiatan pembinaan ini, hubungan antara orang tua dan anak-anak ABH dan ABS akan semakin kuat dan harmonis. Hal ini diharapkan dapat berdampak positif bagi proses rehabilitasi dan perkembangan anak-anak tersebut.
Dengan semangat yang menggebu, kegiatan pembinaan orang tua ABH dan ABS di Kantor BPRSR DIY ini berjalan sukses. Para peserta pulang dengan bekal pengetahuan baru untuk memperkuat hubungan dengan anak-anak mereka, serta semangat baru untuk mendukung proses rehabilitasi dan perubahan positif bagi anak-anak yang mereka cintai. Semoga acara serupa terus dilaksanakan guna membantu orang tua memberikan pengasuhan yang terbaik bagi generasi penerus bangsa.
Bapak Bakir berharap kegiatan pembinaan ini akan menjadi langkah awal untuk mendorong lebih banyak orang tua untuk aktif terlibat dalam mendukung anak-anak mereka yang mengalami masalah hukum dan sosial. Menurutnya, komitmen dan perhatian yang diberikan oleh orang tua akan membawa dampak positif bagi pemulihan dan masa depan anak-anak mereka.
Tak hanya itu, Nursasi Dian Mumpuni juga menyatakan bahwa pentingnya dukungan dari pihak berwenang dan masyarakat dalam memfasilitasi proses rehabilitasi anak-anak ABH dan ABS. Dia menekankan perlunya program-program rehabilitasi yang holistik dan berkesinambungan untuk membantu anak-anak ini pulih dan kembali berkontribusi positif dalam masyarakat.
Kegiatan ini juga menarik perhatian beberapa lembaga dan organisasi lainnya yang bergerak dalam bidang rehabilitasi dan perlindungan anak. Mereka menyatakan minat untuk bekerjasama dengan BPRSR Dinas Sosial DIY guna meningkatkan upaya pembinaan dan perlindungan anak-anak yang mengalami masalah hukum dan sosial.
Bapak Bakir berharap kerjasama ini akan menghasilkan sinergi yang positif dan memberikan manfaat nyata bagi anak-anak yang membutuhkan bimbingan dan dukungan lebih dalam proses pemulihan mereka. Dia berharap acara pembinaan seperti ini dapat menjangkau lebih banyak orang tua di seluruh wilayah DIY sehingga dampaknya dapat semakin besar dan berkelanjutan.
Sementara itu, Dian Mumpuni menyampaikan harapannya agar acara pembinaan semacam ini tidak hanya berfokus pada orang tua ABH dan ABS tetapi juga untuk semua orang tua. Menurutnya, penguatan pengasuhan orang tua tidak hanya relevan untuk anak-anak yang berhadapan dengan hukum atau bermasalah sosial, tetapi juga bagi semua anak agar mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
Dengan semangat kesadaran akan pentingnya peran orang tua dalam membentuk karakter anak-anak, acara pembinaan di Kantor BPRSR Dinas Sosial DIY ini diakhiri dengan harapan untuk masa depan yang lebih baik bagi anak-anak dan masyarakat DIY secara keseluruhan. Semua pihak berkomitmen untuk terus berupaya dan bekerja sama guna menciptakan lingkungan yang aman, mendukung, dan membantu anak-anak mengatasi berbagai tantangan kehidupan.